Washington DC - Osama bin Laden, otak serangan bom 9/11 di Amerika Serikat (AS) pada September 2001 tewas. Kematiannya disambut gempita rakyat AS. Mereka pun meluapkan euforia di depan Gedung Putih, Washington DC dan Ground Zero, bekas menara kembar World Trade Center (WTC), New York.
Sesaat setelah Presiden AS Barack Obama mengumumkan tewasnya Osama, luapan emosi rakyat AS langsung tumpah. Pennsylvania Avenue, jalan di depan pagar Gedung Putih spontan dipenuhi warga. Padahal, Obama menyampaikan pidato menjelang tengah malam, pukul 23.30. Namun tak peduli dengan waktu menjelang dini hari itu, ratusan bahkan ribuan warga AS di Washington melambai-lambaikan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan AS, The Star-Spangled Banner. Mereka berteriak, "USA!". Beberapa lainnya membawa poster bertuliskan, "Never forget".
Dari Gedung Putih warga pun reli menuju Lafayette Park. Mereka berasal dari berbagai wilayah sekitar Washington DC. Jepretan kamera bak terciprat di antara kerumuman itu. Beberapa bahkan memanjat pohon untuk mengambil gambar kerumunan.
"Saya melihat CNN dan terkejut, saya tak bisa melupakan itu. Saya harus datang ke sini, ini momen yang besar," ujar mahasiswa Georgetown University, Derek Guizado (25), yang ditemui LA Times di antara kerumuman.
Derek yang mahasiswa fakultas hukum itu mengenakan kaos bergambar Obama yang didesain seniman Shepard Fairey. Derek juga memuji kepemimpinan Obama.
"Ini momen sangat besar selama masa jabatan Presidennya," jelas pemuda asal Los Alamitos, California ini.
Andre Shaw (19) mahasiswa George Washington University mengatakan begitu mendengar berita, dia langsung bergabung dengan teman-temannya menuju Gedung Putih. "Ini landmark besar dalam sejarah Amerika, dan saya bangga bisa berada di sini untuk itu (merayakan tewasnya Osama)," jelas pemuda asal Riverside, California.Sementara mahasiswi Catholic University of America, Sarah Hallinan (20) yang juga ada di kerumunan Gedung Putih, mengatakan keriuhan di Gedung Putih ini sama dengan saat Obama terpilih menjadi Presiden AS pada tahun 2008. Dan kini, satu bukti lagi bahwa Obama memang pantas dipilih.
"Sejak pemilu lalu, banyak orang down. Tapi sekarang terjadi, dukungan pada Obama akan bertambah," jelasnya.
"Ini epik, sangat menikmati berada di sini malam ini dibandingkan dengan apa yang kita alami pada 11 September. Ini sangat terbalaskan. Benar-benar indah untuk mencapai milestone," ujar penduduk asli Washington DC, Michele Mulholland France (49), yang ditemani temannya, Toth.
Ground Zero
Warga Dunia tentu tak bisa melupakan gambar legendaris pada 9 September 2001: dua pesawat terbang berbeda menabrak menara kembar hingga menara itu terbakar dan ambruk terjatuh.
Bekas lokasi menara kembar WTC yang kini dinamakan Ground Zero itu juga dipenuhi luapan kegembiraan New Yorker, warga AS yang tinggal di New York. Ribuan warga mengibar-kibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan.
Beberapa memanjat tiang untuk menyaksikan Ground Zero yang sedang dibangun kembali. Lewat tengah malam, mobil pemadam Kebakaran New York nomor 4 memasuki kerumuman. Para pemadam berada di atas mobil, duduk di atas tangga yang digunakan untuk memadamkan kebakaran itu.
"10 Tahun dan akhirnya kita mendapatkan dia (Osama). Setelah semua kehilangan dan tragedi, kita akhirnya bisa bergembira lagi. Saya harap ini akan menjadi pemicu rasa kedekatan di antara kita, termasuk Muslim," ujar pemimpin Pemadam Kebakaran nomor 4, Kapten Patrice McLead seperti dilansir dari AFP.
Walikota New York Michael Bloomberg pun angkat bicara. "Tewasnya Osama bin Laden tidak mengurangi penderitaan warga New York dan AS di tangannya (Osama). Tapi ini merupakan faktor kritis yang menentukan kemenangan bangsa kita, dan penghormatan pada jutaan pria dan wanita dalam tentara kita di mana pun yang berperang demi bangsa kita," jelas Bloomberg.
"New Yorker telah menunggu setidaknya 10 tahun bagi berita ini. Harapan saya, ini akan membawa kedekatan dan kenyamanan bagi mereka yang kehilangan orang yang dicintainya saat 11 September 2011," tandas Bloomberg.
Sumber : detikNews